WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi, seperti disampaikan Menteri
Luar Negeri, Retno Marsudi, mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB
mengambil langkah nyata dalam menangani konflik Israel dan Palestina.
Tindakan Israel mengusir Palestina
dari Sheikh Jarrah dan penyerangan di Masjid Al-Aqsa, Jokowi menegaskan, tidak
dapat dibiarkan.
Baca Juga:
Anggota Parlemen Israel Pimpin Penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa
"Bapak Presiden juga menyampaikan, Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak PBB untuk
mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel.
Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," imbuh Retno,
Rabu (12/5/2021).
Tidak hanya itu, Jokowi juga
menyatakan Indonesia, sebagai anggota Biro sekaligus Wakil Ketua The Committee on the Exercise of the
Inalienable Rights of the Palestinian People,
mengusulkan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB)
segera bertemu untuk membahas masalah ini.
The Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the
Palestinian People merupakan komite yang dibentuk pada
1975 dan berada dalam Majelis Umum PBB untuk memperjuangkan hak-hak Palestina,
termasuk kemerdekaan Palestina.
Baca Juga:
Pejuang “The Lions Den” Tembak Mati Tentara Israel
"Indonesia juga terus mendesak
agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil langkah nyata, menghentikan seluruh
kekerasan dan menghadirkan keadilan dan perlindungan bagi Palestina," kata Retno.
"Sudah terlalu lama hak Palestina
digerogoti Israel. Indonesia akan selalu bersama rakyat dan bangsa Palestina
dalam memperjuangkan hak-haknya," tuturnya.
Suasana di kawasan kembali panas pada
Senin (10/5/2021), tepatnya ketika warga Israel menyatakan ingin memasuki kompleks
Masjid Al-Aqsa untuk memperingati pendudukan wilayah Yerusalem.
Kepolisian Israel sebenarnya sudah
melarang warga ke kompleks masjid karena sedang Ramadan. Mereka pun
menutup Masjid Al-Aqsa.
Pendudukan itu sendiri tidak diakui
oleh komunitas internasional.
Ratusan warga Palestina lantas
menyambangi Masjid Al-Aqsa dan dilaporkan melempari batu ke arah petugas
keamanan.
Bentrokan antara warga Palestina dan
aparat Israel tak terbendung.
Serangan udara Israel menewaskan
sebanyak 32 warga Palestina di Gaza, sedang serangan dari kubu Palestina
menewaskan 3 orang warga Israel.
Ini merupakan serangan paling berat
antara Israel dan Hamas sejak perang 2014 di Gaza.
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas
mengatakan, pihaknya menembakkan 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv
sebagai balasan atas pemboman gedung menara di Gaza City.
Utusan Perdamaian
Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, mendorong kedua pihak menghentikan serangan yang bisa mengarah
pada perang.
Menurutnya, para pemimpin harus
bertanggung jawab mengurangi bentrokan (de-eskalasi).
Menurut sebuah sumber yang dekat
dengan strategi AS, Negeri Paman Sam itu sempat menunda
upaya DK-PBB untuk mengeluarkan pernyataan, karena dianggap berbahaya bagi
upaya mengakhiri kekerasan di belakang layar.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mendesak, baik
Israel dan Palestina tenang dan "menahan diri". [qnt]