Pemicu utamanya adalah keputusan Kementerian Pertahanan Rusia pada 10 Juni yang memerintahkan seluruh detasemen sukarelawan, termasuk Grup Wagner, untuk menandatangani kontrak dengan pemerintah, yang berarti pasukan bayaran Prigozhin diambil alih.
Para pejabat mengatakan kepada Washington Post bahwa "ada cukup sinyal untuk bisa memberitahu pemimpin bahwa ada sesuatu yang terjadi", namun rencana Prigozhin tidak jelas sampai sesaat sebelum pemberontakan dimulai.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Presiden Putin juga diberitahu oleh intelijennya sendiri bahwa Prigozhin sedang merencanakan sesuatu, lapor surat kabar itu.
Tidak diketahui secara persis kapan dia diberitahu informasi itu, namun "pasti lebih dari 24 jam sebelumnya", kata surat kabar itu mengutip seorang pejabat AS pada Sabtu.
Apa pendapat rakyat Rusia?
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Pidato Putin kepada rakyat Rusia saat krisis sedang berlangsung dipandang sebagai pertanda betapa seriusnya dia menganggap ancaman ini, sehingga perlu untuk menegaskan kekuasaannya kepada publik.
"Banyak elite secara pribadi akan menyalahkan Putin atas fakta bahwa semuanya berujung sampai sejauh ini, dan bahwa tidak ada rekasi yang tepat dari presiden pada waktu yang tepat," tulis seorang analis terkemuka Rusia Tatiana Stanovaya di Telegram.
"Oleh karena itu, keseluruhan peristiwa ini juga merupakan pukulan bagi posisi Putin."