WahanaNews.co, Jakarta - Sengatan listrik saat konser sangat berbahaya karena aliran listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia dan mengganggu fungsi vital seperti jantung dan sistem saraf. Dalam lingkungan konser, risiko ini meningkat karena adanya peralatan elektronik dan kabel yang terpapar, serta potensi kelembapan dari suasana atau interaksi langsung dengan penonton.
Penyanyi Brasil Ayres Sasaki meninggal dunia pada usia 35 tahun akibat sengatan listrik saat konser pada 13 Juli 2024 lalu.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
Menurut berbagai laporan, insiden tersebut terjadi ketika Sasaki memeluk seorang penggemar yang basah kuyup di konsernya yang baru-baru ini berlangsung di Solar Hotel Salinopolis. Alasan mengapa penonton konser basah kuyup selama pertunjukan Sasaki belum diketahui.
Kontak tersebut diduga mengakibatkan kabel tersentak dan menyebabkan sengatan listrik. Sasaki meninggal seketika di atas panggung setelah penggemar tersebut memeluknya.
Polisi setempat di Brasil masih menyelidiki insiden ini, sementara Solar Hotel, tempat konser berlangsung, juga berkolaborasi dalam penyelidikan.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
"Kami sepenuhnya berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarganya dan mengambil tindakan yang diperlukan," kata pihak hotel.
"Kami menegaskan komitmen kami untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam upaya klarifikasi kejadian tersebut," tambah mereka melalui media sosial dalam bahasa Portugis.
Bibi Rita, keluarga Sasaki, mengungkapkan kepada media lokal tentang kejadian tersebut.