WahanaNews.co | Pasukan Taliban dilaporkan berbaku tembak dengan sekelompok anggota ISIS hingga tiga jam lamanya, pada Minggu (24/10).
Komando Polisi Herat melaporkan bentrokan terjadi ketika pasukan Taliban yang kini menguasai Afghanistan mengepung sekelompok milisi ISIS di sebuah gedung tinggi di Kota Herat, bagian barat negara tersebut.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
Penduduk setempat mengaku mendengar bunyi senjata dalam pertempuran antara musuh bebuyutan tersebut. Polisi mengatakan tiga anggota ISIS tewas dan dua pasukan Taliban terluka dalam baku tembak tersebut.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan setidaknya satu anggota ISIS ditembak mati setelah pasukan Taliban menangkap dan melucuti senjatanya.
Rekaman gambar itu juga menunjukkan pasukan Taliban juga mengarak ketiga jasad milisi ISIS keliling kota dengan truk pikap usai pertempuran rampung.
Baca Juga:
Dalang Penembakan Massal di Moskow Diduga ISIS Cabang Afghanistan
Para pendukung terlihat ikut bersorak mengikuti truk-truk rombongan Taliban dengan sepeda motor.
Dikutip AFP, melalui kicauan di Twitter, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Qari Sayed Khosti mengatakan tiga milisi ISIS-Khorasan, cabang ISIS di Afghanistan, telah melancarkan penculikan besar-besaran di Provinsi Herat.
"Pasukan khusus mengepung mereka dan mereka (ISIS) mulai menembak. Orang-orang itu (ISIS) tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan," kata Khosti.
ISIS terus menjadi ancaman keamanan sejak Taliban mengklaim berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus lalu. Sederet serangan bom bunuh diri dan penembakan telah dilancarkan ISIS-K hingga menewaskan ratusan warga.
Serangan mematikan terbaru ISIS-K terjadi di Kunduz pada 8 Oktober lalu. Bom bunuh diri menerjang masjid komunitas Muslim Syiah di kota itu saat menggelar salat Jumat.
Insiden itu menewaskan puluhan jemaah masjid.
Sepekan setelahnya, ISIS-K juga mengebom masjid Syiah di Kandahar hingga menewaskan 33 orang dan melukai 74 orang lainnya.
Taliban berulang kali menegaskan bisa mengendalikan ancaman ISIS di Afghanistan. Kelompok itu bahkan menegaskan tidak butuh bantuan Amerika Serikat untuk mengendalikan ancaman ISIS di negara tersebut. [rin]