Selanjutnya pada tanggal 18 Juni 2023, kapal selam Titan sepanjang 21 kaki, membawa Shahzada dan Suleman berada di dalamnya untuk melihat reruntuhan RMS Titanic.
Kapal selam itu hilang satu jam 45 menit dalam ekspedisinya. “Suleman awalnya takut untuk pergi, tetapi tetap naik untuk menemani ayahnya dalam tamasya Hari Ayah,” ungkap bibinya Azmeh Dawood kepada NBC News.
Baca Juga:
KPK Ungkap Soal Kasus PT Jembatan Nusantara dan ASDP yang Rugikan Negara
Empat hari kemudian, setelah misi penyelamatan sepanjang waktu, lima orang awak di kapal selam itu dianggap tewas oleh pihak berwenang.
Tim penyelamat menemukan puing-puing dari Titan yang menunjukkan ciri-ciri ledakan akibat tekanan yang sangat besar.
"Orang-orang ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang berbeda, dan hasrat mendalam untuk menjelajahi dan melindungi lautan dunia," ungkap OceanGate, perusahaan di belakang ekspedisi Titan, dalam pernyataan pada 22 Juni.
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
“Lima jiwa dan setiap anggota keluarga mereka berduka selama masa tragis ini. Kami berduka atas hilangnya nyawa dan kegembiraan yang mereka bawa ke semua orang yang mereka kenal," papar perusahaan itu.
CEO OceanGate Stokton Rush
OceanGate mengonfirmasi pada 20 Juni bahwa CEO-nya Stockton Rush berada di kapal selam sebagai anggota kru.