WahanaNews.co | Korea Utara memuntahkan puluhan peluru artileri ke zona penyangga maritim Korea Selatan pada Senin (5/12/2022), dalam rangkaian peluncuran terbaru oleh Pyongyang yang semakin agresif.
Sekitar 130 peluru artileri ditembakkan secara bersamaan pada pukul 14.59 waktu setempat dari dua lokasi terpisah, satu di pantai timur Korea Utara dan satu lagi di pantai barat, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan dilansir dari AFP.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Militer Seoul mengatakan rentetan tembakan itu adalah "pelanggaran yang jelas" terhadap perjanjian 2018 antara Korea Utara dan Selatan, yang menetapkan zona penyangga dalam upaya untuk mengurangi ketegangan.
Dikatakan tidak ada peluru yang melintasi Garis Batas Utara, perbatasan maritim de facto antara kedua negara.
Militer Seoul mengatakan telah mengeluarkan "beberapa peringatan" atas serangan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
"Militer kami memperkuat postur kesiapannya dalam persiapan menghadapi keadaan darurat, sambil melacak dan memantau perkembangan terkait di bawah kerja sama erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat," tambahnya.
Korea Utara mengklaim rentetan tembakan itu adalah "peringatan tanggapan" terhadap apa yang digambarkannya sebagai tembakan artileri berkali-kali oleh Korea Selatan.
Seorang juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "puluhan proyektil yang seharusnya menjadi peluru dari beberapa peluncur roket" telah ditembakkan oleh Korea Selatan pada Senin (5/12/2022).