Kim dan pejabat Korea Utara lainnya mengeluarkan pernyataan sebelumnya pada Minggu (3/4/2022) lalu yang mengutuk pernyataan dari Menteri Pertahanan Korea Selatan itu.
Dalam pernyataan keduanya, pada Selasa, Kim mengatakan Pyongyang sejatinya menentang perang, yang akan membuat semenanjung itu hancur, dan tidak memandang Korea Selatan sebagai musuh utamanya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Dengan kata lain, itu berarti bahwa kecuali tentara Korea Selatan mengambil tindakan militer terhadap negara kami, mereka tidak akan dianggap sebagai target serangan kami," katanya.
"Tetapi jika Korea Selatan, untuk alasan apa pun - baik itu dibutakan oleh salah penilaian maupun tidak - memilih tindakan militer seperti 'serangan pendahuluan' yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), maka situasinya akan berubah," tambah Kim.
"Kalau begitu, Korea Selatan sendiri yang akan menjadi target," tegasnya.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Jika militer Korea Selatan melanggar bahkan satu inci pun dari wilayah Korea Utara, Negeri Ginseng itu akan menghadapi "bencana yang sangat mengerikan" dan kekuatan tempur nuklir Korea Utara pasti akan melaksanakan tugasnya, katanya.
"Ini bukan hanya ancaman. Ini adalah penjelasan rinci tentang reaksi kami terhadap kemungkinan aksi militer sembrono oleh Korea Selatan," kata Kim, seraya mencatat bahwa Korea Selatan dapat menghindari nasib ini dengan menjatuhkan "angan-angan fantastis" untuk meluncurkan serangan pendahuluan ke negara bersenjata nuklir. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.