WahanaNews.co, Jakarta - Korea Utara (Korut) telah merilis lagu baru yang didedikasikan untuk pemimpin mereka, Kim Jong Un. Lagu tersebut memuji Kim Jong Un sebagai seorang "ayah yang ramah" dan "seorang pemimpin yang luar biasa".
Menurut laporan dari Reuters pada Sabtu (20/4/2024), perilisan lagu baru ini tampaknya merupakan bagian dari upaya propaganda untuk memperkuat posisi Kim Jong Un di negara yang terisolasi tersebut.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi Rezim Kim Jong Un: Diplomat Terpercaya Korut Membelot
Lagu yang ditujukan untuk Kim Jong Un disertai dengan video musik yang ditayangkan oleh Korean Central Television, saluran televisi yang dikendalikan oleh pemerintah Pyongyang, belum lama ini,
Video musik tersebut menampilkan berbagai warga Korut dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis, yang dengan penuh semangat menyanyikan lirik lagu untuk memuji Kim Jong Un.
"Ayo bernyanyi, Kim Jong Un pemimpin besar," demikian penggalan lirik lagu tersebut.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
"Mari kita pamer soal Kim Jong Un, seorang ayah yang ramah," imbuh lirik lagu itu.
Tidak hanya itu, lagu tersebut bahkan ditampilkan secara langsung dengan diiringi orkestra yang ditonton oleh Kim Jong Un, dan disiarkan oleh televisi pemerintah Korut sebagai bagian dari seremoni menandai selesainya pembangunan 10.000 rumah baru di negara tersebut.
Dinasti keluarga Kim yang telah memerintah Korea Utara sejak negara tersebut dibentuk setelah Perang Dunia II, berusaha memperkuat kendali mereka atas kekuasaan dengan membangun sebuah kultus kepribadian di sekitar mereka.
Dirilisnya lagu berjudul "Friendly Father" atau "Ayah yang Ramah" ini terjadi ketika media pemerintah Korea Utara baru-baru ini mengubah nama yang digunakan untuk hari libur umum, yang menimbulkan spekulasi bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari usaha untuk memperkuat posisi Kim Jong Un.
Hari libur umum tahunan yang sebelumnya dikenal sebagai "Hari Matahari" untuk memperingati kelahiran Kim Il Sung, pendiri Korea Utara yang sudah meninggal, sekarang disebut sebagai "hari libur April" oleh media pemerintah. Perubahan nama tersebut dianggap lebih netral daripada sebelumnya.
Perubahan semacam itu, menurut pejabat Kementerian Unifikasi Korea Selatan, dilihat sebagai langkah Kim Jong Un untuk menegaskan kemandiriannya tanpa bergantung pada para pendahulunya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]