WahanaNews.co | Kualitas udara di Kota New York, Amerika Serikat, menduduki daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia, imbas kebakaran hutan di Quebec, Kanada.
Berdasarkan Indeks Kualitas Udara (IQair), kualitas udara di Kota New York mencapai 200 pada Selasa (6/6/23) malam.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Angka itu menunjukkan kualitas udara "sangat tidak sehat," demikian dilansir CNN.
Asap dari kebakaran hutan Kanada selama beberapa minggu terakhir berimbas hingga wilayah Timur Laut dan Atlantik Tengah, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahaya kualitas udara buruk terus-menerus.
IQair mencatat kualitas udara terburuk di kota tersebut terjadi pada Selasa pukul 22.00 waktu setempat.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Di waktu itu, kualitas udara New York menduduki posisi kedua terburuk di dunia, setelah New Delhi, India.
Pada Selasa pagi, New York juga menduduki posisi puncak terkait kualitas udara terburuk.
Imbasnya, sekitar 10 sekolah membatalkan aktivitas di luar ruangan dan serangkaian acara seperti kegiatan akademik, atletik, ekstrakurikuler dan kelas gym.
Di hari itu pula, konsentrasi udara PM2.5 di New York mencapai 10 kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PM2.5 merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Dengan konsentrasi udara setinggi, udara New York bisa berbahaya bagi kesehatan.
"Jika Anda bisa melihat atau mencium asap, ketahui bahwa Anda telah terpapar," ujar direktur senior di lembaga yang mengadvokasi udara bersih American Lung Association, William Baret.
Ia kemudian berujar, "Dan penting bagi Anda untuk tetap berada di dalam ruangan selama [kualitas polusi udara] tinggi, dan sangat penting memantau kesehatan Anda dan mengenali gejalanya."
Lebih lanjut, Barrett mengatakan orang-orang yang rentan terpapar partikel polutan ini yakni anak-anak, warga lanjut usia, orang hamil, atau orang yang punya masalah pernapasan dan penyakit jantung. Kondisi mereka akan lebih buruk jika terpapar.
Partikel tersebut berasal dari pembakaran fosil, badai debu, dan kebakaran hutan. Ini bisa memicu masalah kesehatan seperti asma, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan lain.
Menurut WHO setiap tahun orang meninggal karena masalah kesehatan terkait polusi udara. Pada 2016, sekitar 4,2 juta kematian dini dikaitkan dengan partikel udara.
Kota dengan kualitas udara terburuk tak cuma New York. Jakarta pernah mencatat memiliki indeks kualitas udara yang parah dan tak bikin sehat pada 15 Juni 2022.
Ketika itu, indeks kualitas udara di Jakarta pada pukul 09.50 WIB mencapai 183 US AQI dengan nilai polutan sebesar 118 µg/m³.
"Konsentrasi PM 2.5 di udara Jakarta saat ini 23.6 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian laporan AQI tahun lalu.[sdy]