Lokumu mengungkapkan bahwa api berasal dari sebuah kompor yang dinyalakan di atas kapal, yang kemudian memicu ledakan akibat posisi bahan bakar yang terlalu dekat.
"Seorang perempuan menyalakan api untuk memasak. Bahan bakar tidak jauh dari situ, meledak, menewaskan banyak anak-anak dan perempuan," ujarnya.
Baca Juga:
TNI Latih Tentara Kongo Operasikan Mortir dalam Misi PBB
Pemimpin masyarakat sipil setempat, Joseph Lokondo, menyatakan bahwa ia bersama warga ikut membantu proses penguburan korban.
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai jumlah pasti penumpang yang berada di kapal tersebut.
Namun, Lokumu menegaskan jumlahnya mencapai ratusan orang.
Baca Juga:
2.000 Orang Tewas Akibat Bentrok antara Militer Kongo dan Pemberontak M23
Beberapa korban selamat telah dirawat di rumah sakit setempat.
Negara di kawasan Afrika Tengah ini memang dikenal memiliki infrastruktur jalan yang sangat terbatas.
Akibatnya, perjalanan antarkota dan antarprovinsi kerap dilakukan melalui jalur air, menggunakan kapal yang menyeberangi danau, sungai, hingga anak sungainya.