"Pada Januari, Korea Utara mulai meletakkan dasar untuk peningkatan ketegangan yang dapat mencakup rudal balistik atau mungkin uji coba nuklir tahun ini - tindakan yang belum dilakukan Pyongyang sejak 2017," kata laporan itu.
"Uji coba penerbangan adalah bagian dari upaya Korea Utara untuk memperluas jumlah dan jenis sistem rudal yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir ke seluruh Amerika Serikat," tambahnya.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Laporan DNI mengatakan bahwa penilaiannya berdasarkan informasi pada 21 Januari.
Kembalinya uji coba rudal balistik nuklir oleh Korut akan menjadi tambahan masalah besar bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden, bahkan saat ia menghadapi krisis akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti, Korut telah disarankan untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir atau rudal balistiknya.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Korut menguji sejumlah rekor rudal pada Januari, termasuk yang terbesar sejak 2017, dan tampaknya bersiap untuk meluncurkan satelit mata-mata. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.