Lebih jauh Konjen Vedi berpesan, hendaknya menjadikan Al-Qur'an tak hanya sebagai bacaan, namun jauh lebih dari itu, yaitu menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan tugas keseharian dalam segala aspek kehidupan.
Selaras dengan Buana, Ustad Buya Ilham dalam tausiyahnya memaparkan, bahwasannya mengingatkan diri manusia tentang pentingnya membaca dan memaknai Al-Qur'an tidak hanya pada momentum Nuzulul Qur'an, namun hendaknya dilakukan setiap hari.
Baca Juga:
Australia Mau Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini Alasannya
"Al-Qur'an, sebagai pegangan umat Islam telah mengeluarkan kita dari kegelapan," tekan pesannya.
Shalat berjamaah hadirin malam Nuzulul Quran Ramadhan 1444 di Kantor KJRI Sydney, Australia, 236-238 Maroubra Rd, Maroubra NSW 2035, diimami Ustad Buya Ilham, Sabtu (8/4/2023, [wahananews.com/Pensosbud KJRI Sydney].
“Kegelapan yang menghampiri dan menyelimuti kita terjadi karena kita terkungkung oleh hawa nafsu dan kita terus mengikutinya, memuaskan diri dengan memperturutkan syahwat semata,” lanjut Buya Ilham.
Baca Juga:
Program CSR Akar Basah PEP Tarakan Field Dapat Perhatian APOGCE 2024
Di akhir tausiyah, Buya Ilham mengajak hadirin untuk terus dapat berinteraksi dengan Al-Qur'an. Menjadikan, Al-Qur'an sebagai bagian dari keseharian muslim untuk dapat memperoleh keimanan yang sempurna terhadap Al-Qur'an dan ketaqwaan kepada Allah.
Ustad Buya Ilham dalam tausiyahnya malam Nuzulul Quran Ramadhan 1444 di KJRI Sydney, Australia, bahwasannya mengingatkan manusia tentang pentingnya membaca dan memaknai Al-Qur'an. Dihari dari pelbagai perwakilan perikatan warga negara dan diaspora Indonesia di Australia, Sabtu (8/4/2023), [wahananews.com/Pensosbud KJRI Sydney].
Dengan kehadiran masyarakat dan diaspora Indonesia dari pelbagai kalangan ini, acara malam Nuzulul Quran ini serasa semakin hikmat dengan lantunan Al-Qur'an yang dibacakan oleh Qari Ahmed Abdul Rauf, yak i santri dari CIDE College, Mount Druitt, Northwest, NSW.