WahanaNews.co, Jakarta - Militer Zionis Israel mengakui secara mengejutkan bahwa mereka tidak mampu melenyapkan Hamas, kelompok perlawanan Palestina.
Pengakuan ini memicu reaksi cepat dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menegaskan kembali komitmennya untuk menghancurkan Hamas.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Meskipun perang selama delapan bulan antara Israel dan Hamas yang dipicu serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober telah gagal mengusir militan Islam dari Gaza dan hanya membawa kehancuran luas.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa melenyapkan Hamas sama saja dengan membohongi masyarakat jika tidak ada alternatif yang ditawarkan.
Hagari menambahkan bahwa Hamas adalah sebuah ideologi yang tidak mungkin dilenyapkan. Namun, komentar Hagari segera ditolak oleh kantor PM Netanyahu, yang menyatakan serangan ke Gaza akan berlanjut hingga Hamas dikalahkan sepenuhnya.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
“Kabinet politik dan keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Netanyahu mendefinisikan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tentu saja berkomitmen terhadap hal ini.”
Dalam pernyataan terpisah melalui saluran Telegram mereka, militer Zionis Israel mengklarifikasi bahwa Laksamana Muda Daniel Hagari memang menyebut Hamas sebagai "sebuah ideologi" dan pernyataannya tersebut jelas dan eksplisit.