Parajuli menyampaikan, hal yang membedakan program makan siang di India dengan negara-negara lain adalah pengaturannya dalam Undang-Undang Ketahanan Pangan.
"Undang-undang ini mewajibkan anak-anak diberi makan sebagai bagian dari lingkungan sekolah," kata Parajuli.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Berdasarkan undang-undang tersebut, pemerintah India tidak hanya menyisihkan dana untuk program, tetapi juga memastikan dana tersebut digunakan untuk memberi makan anak-anak.
Dengan kata lain, anak-anak akan mendapat makan, keluarga memperoleh bantuan ekonomi, sedangkan pemerintah dapat mencapai hasil positif dalam perkembangan anak.
Pemerintah India kemudian secara resmi meluncurkan Program Nasional Dukungan Gizi untuk Pendidikan Dasar (National Programme of Nutritional Support to Primary Education) pada 15 Agustus 1995.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Kala itu, pemerintah berharap dapat meningkatkan partisipasi, kehadiran, sekaligus tingkat gizi di kalangan anak-anak.
Dikutip dari Kementerian Pendidikan India, Mahkamah Konstitusi India pada 2001 memberikan mandat kepada siapa pun perdana menteri dan gubernur untuk menjalankan program ini.
Putusan tersebut mengharuskan setiap anak di setiap sekolah dasar pemerintah dan bantuan pemerintah diberi makan siang dengan kandungan energi minimal 300 kalori dan protein 8-12 gram per hari selama minimal 200 hari.