WahanaNews.co, Jakarta - Di tengah samudra biru yang membentang di lepas pantai Brasil, terdapat sebuah pulau misterius yang menyimpan bahaya luar biasa.
Pulau kecil ini, yang dikenal dengan nama Snake Island atau Ilha da Queimada Grande, merupakan rumah bagi ribuan ular berbisa yang menjadikan tempat ini sebagai salah satu pulau paling mematikan di dunia.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
Snake Island adalah pulau yang relatif kecil, dengan luas hanya sekitar 43 hektare atau setara dengan 110 lapangan sepak bola.
Namun, jangan pernah tertipu oleh ukurannya yang mungil, karena di pulau ini bersemayam salah satu spesies ular paling berbahaya di planet ini: ular gunting Brasil (Bothrops insularis).
Ular gunting Brasil adalah ular berbisa yang langka dan endemik di Snake Island. Populasinya diperkirakan mencapai sekitar 4.000 ekor, yang berarti ada lebih dari 90 ular per hektarnya. Jumlah ini membuat pulau ini memiliki konsentrasi ular berbisa tertinggi di dunia.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Ular gunting Brasil termasuk dalam keluarga ular berbisa paling mematikan, yaitu ular tengkorak (viperidae).
Namun, yang membuat mereka benar-benar menakutkan adalah bisa yang mereka miliki. Bisa mereka mengandung racun yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, pendarahan internal, gangguan peredaran darah, dan kegagalan multi organ.
Tanpa penanganan medis yang tepat, gigitan ular gunting Brasil dapat membunuh manusia dalam hitungan jam.
Tak hanya itu, ular gunting Brasil juga dikenal dengan sifat agresifnya yang luar biasa. Mereka akan menyerang tanpa peringatan jika merasa terancam, dan bahkan bisa menyerang secara ofensif jika ada manusia atau hewan yang mendekati sarang mereka.
Inilah sebabnya mengapa Snake Island dianggap sebagai salah satu tempat paling berbahaya di bumi.
Sejarah kelam juga menaungi pulau ini.
Pada tahun 1500-an, saat penjajahan Portugis di Brasil, Snake Island dijadikan tempat pembuangan bagi para narapidana.
Para narapidana ini diturunkan di pulau tanpa perbekalan dan dibiarkan menghadapi nasib mengerikan di tangan ular-ular berbisa. Tak seorang pun yang berhasil bertahan hidup.
Bahkan, ada legenda menyeramkan yang mengatakan bahwa para pelaut pada masa itu dapat mendengar jeritan kesakitan para narapidana yang meringis kesakitan akibat gigitan ular dari jarak beberapa mil dari pulau.
Meski hanya legenda, kisah ini cukup untuk menggambarkan betapa mengerikannya Snake Island.
Mengingat bahaya yang mengintai di pulau ini, pemerintah Brasil telah menutup akses ke Snake Island untuk umum.
Hanya para ilmuwan dan peneliti yang memiliki izin khusus yang diperbolehkan mendarat di pulau ini. Itupun dengan pengawalan ketat dan perlengkapan perlindungan diri khusus untuk menghindari gigitan ular.
Selain itu, terdapat aturan ketat yang melarang siapa pun untuk membunuh atau mengganggu ular-ular di pulau ini.
Ular gunting Brasil adalah spesies langka dan dilindungi, sehingga keberadaannya di Snake Island menjadi sangat berharga bagi kelestarian spesies ini.
Meskipun begitu, Snake Island tetap menjadi destinasi yang menggiurkan bagi para petualang ekstrem dan pencinta alam yang ingin melihat langsung kehidupan ular berbisa dalam habitat alaminya.
Namun, mereka harus berhati-hati dan memastikan untuk dikawal oleh pemandu berpengalaman jika ingin menjelajahi pulau ini.
Snake Island adalah bukti nyata bahwa alam memiliki sisi yang menakutkan, namun juga menakjubkan. Pulau ini menjadi rumah bagi ribuan ular berbisa yang hidup dengan tenang, terhindar dari gangguan manusia.
Meski mengerikan, keberadaan pulau ini juga mengingatkan kita akan keragaman dan keunikan alam yang perlu dijaga dan dilestarikan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]