WahanaNews.co | Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid memprediksi kasus varian Omicron di Inggris bisa mencapai angka satu juta di akhir tahun ini. Menurutnya, saat ini hanya ada 568 kasus yang dikonfirmasi, namun jumlah infeksi yang sebenarnya jauh lebih tinggi.
Seperti dilaporkan Metro.co.uk, Kamis (9/12/2021), Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa varian baru 'jauh lebih mudah menular', dengan kasus berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari dibandingkan dengan 'sekitar tujuh' untuk jenis Delta.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Ini telah membuat virus menjadi musuh yang lebih tangguh," kata Javid. Menurutnya, Inggris menghadapi 'musim dingin yang berbahaya', karena kasus terus meningkat meskipun ada perlindungan yang ditawarkan oleh peluncuran vaksin.
“Ketika kami menetapkan Rencana B, kami mengatakan bahwa kami akan bertindak jika NHS kemungkinan akan berada di bawah tekanan yang tidak berkelanjutan dan dengan risiko mampu memberikan perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan orang. Varian Omicron telah membuat kami khawatir," ungkapnya.
Menurut Javid, Badan Keamanan Kesehatan Inggris memperkirakan bahwa jumlah infeksi kira-kira 20 kali lebih tinggi dari jumlah kasus yang dikonfirmasi, sehingga jumlah infeksi saat ini mungkin mendekati 10.000.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
“UKHSA juga memperkirakan bahwa pada tingkat penggandaan yang diamati saat ini antara dua setengah dan tiga hari, pada akhir bulan ini, infeksi dapat melebihi 1 juta,” jelas Javid.
Sebelumnya, Javid dicemooh oleh anggota parlemen konservatif ketika ia mengumumkan pindah ke Rencana B. Ketika itu Javid mengkonfirmasi pengenalan sertifikasi Covid berdasarkan vaksin atau tes di klub malam dan acara besar.
Bahkan, ketika Javid mengumumkan perpanjangan persyaratan hukum untuk masker penutup wajah, anggota parlemen Partai Buruh menunjuk beberapa anggota parlemen Tory yang tidak memakainya di dalam ruangan. [qnt]