"Itu semua akan masuk dalam satu communique yang akan keluar besok, walaupun kemungkinan pasti ada catatan-catatan kecil," ucap dia.
Di sela-sela forum AMM G20 Indonesia, Syahrul melakukan pertemuan dengan sejumlah negara, di antaranya Kanada, Jerman, Turki, dan juga organisasi internasional Food and Agriculture Organization (FAO).
Baca Juga:
Polres Taput Dukung Asta Cita Presiden Salah Satunya Meningkatkan Ketahanan Pangan
Dalam pertemuan tersebut, Syahrul menyebut terdapat sejumlah MoU yang akan memperlancar komunikasi Indonesia dan negara-negara tersebut dalam hal ketahanan pangan dan pengembangan pertanian.
"Tapi hal yang saya sangat menarik ialah pertemuan dengan FAO hari ini. FAO melakukan pendampingan food estate. Karena food estate dianggap program terobosan yang cukup baik. Karena itu tim expert FAO akan diperbantukan untuk mendampingi itu," ucap Syahrul.
Kedua, kata dia, FAO juga memberikan sebuah catatan-catatan positif terhadap sistem resiliensi pertanian di Indonesia dan menyatakan bahwa sistem ketahanan pangan Indonesia patut dicontoh negara lain.
Baca Juga:
Dukung Ketahanan Pangan, Polres Subulussalam Tanam Jagung Serentak
"Ada sesuatu model yang luar biasa. Salah satu pengakuannya hadirnya modal pertanian melalui KUR. Ini harus menjadi contoh untuk dunia bahwa negara harus adil memberikan support kepada petani," ucap dia.
Fase Transisisi