WahanaNews.co | Sebuah studi bersama oleh perusahaan konsultan yang berbasis di London Henley & Partners dan Badan Intelijen Kekayaan Global New World Wealth merilis Rusia menempati urutan kesepuluh dalam daftar negara dengan jumlah centimiliarder terbesar atau orang-orang yang kekayaannya bernilai USD100 juta atau lebih.
Menurut studi tersebut, yang dikutip Senin (24/10/2022), ada 25.490 centimiliarder di dunia. Mereka sebagian besar adalah pemilik perusahaan teknologi dan multinasional, pemodal dan pewaris kekayaan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Jumlah mereka meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir.
AS adalah rumah bagi jumlah terbesar dari centimiliarder dunia 9.730 orang atau 38% dari total.
China dan India berada di urutan kedua dan ketiga, masing-masing dengan 2.021 dan 1.132 orang.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Inggris mengikuti di tempat keempat dengan 968 individu, dan Jerman menutup lima besar dengan 966 orang.
Swiss (808 orang), Jepang (765 orang), Kanada (541 orang) dan Australia (463 orang).
Rusia berada di urutan kesepuluh dengan 435 penduduk superkaya.
Ekonomi besar lainnya, misalnya, Prancis (380 orang) dan Italia (298 orang), berada di belakang Rusia dalam jumlah centimiliarder.
Hasil studi ini mengejutkan karena Rusia telah dijatuhi sanksi besar-besaran oleh Barat dan negara lain di dunia atas invasinya ke Ukraina.
Para peneliti memperkirakan bahwa jumlah orang superkaya akan tumbuh pesat di Asia dan Afrika di tahun-tahun mendatang, memungkinkan mereka untuk menyalip AS dan Eropa pada tahun 2032.
Para penulis di balik penelitian ini juga memperkirakan bahwa Vietnam dan India akan menunjukkan pertumbuhan tercepat di dunia dengan jumlah orang berkekayaan lebih dari USD100 juta dalam dekade berikutnya.
Negara Mauritius, yang dilaporkan telah menjadi tujuan populer bagi para jutawan, mungkin mengalami peningkatan 75% dalam jumlah penduduk superkaya pada tahun 2032.
Prospek juga tampak bagus untuk tiga negara Afrika; Rwanda, Uganda, dan Kenya, di mana jumlahnya diproyeksikan meningkat lebih dari 55%. [Tio]