Menurut pejabat Palestina, paling tidak 600 truk bantuan diperlukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk, namun realitas di lapangan jauh dari harapan.
Pekan lalu, Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa sepertiga penduduk Gaza tidak mendapatkan makanan selama beberapa hari berturut-turut karena blokade total dari Israel.
Baca Juga:
Pesan Natal 2025: PGI–KWI Serukan Pemulihan Keluarga dan Alam
WFP menyebut bahwa satu dari empat warga Palestina kini hidup dalam kondisi serupa kelaparan dan sekitar 100 ribu perempuan serta anak-anak mengalami malnutrisi akut yang mengancam nyawa mereka.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan operasi militer besar-besaran ke Gaza yang oleh banyak pihak disebut sebagai genosida, dan telah merenggut nyawa lebih dari 60.300 warga Palestina.
Serangan terus menerus dari udara, laut, dan darat menghancurkan hampir seluruh infrastruktur sipil, memperparah krisis kemanusiaan yang sebelumnya sudah parah.
Baca Juga:
Malaysia Kirim Gelombang Kedua Bantuan, Aceh Langsung Kebut Distribusi
Dalam situasi kelaparan akut ini, warga Gaza bahkan harus mempertaruhkan nyawa mereka saat mencoba mengakses bantuan makanan karena sering kali menjadi sasaran tembakan saat mengantri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.