WahanaNews.co, Jakarta - Militer Israel menunggu keputusan politik sebagai 'lampu hijau' sebelum mereka melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, Palestina. Saat ini seluruh militer Israel dilaporkan tengah dalam posisi siaga.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pihaknya sedang menunggu "keputusan politik" mengenai waktu pelaksanaan serangan darat besar-besaran ke Jalur Gaza. Sementara di sisi lain, warga sipil meningkatkan berbagai upaya untuk melarikan diri dari Gaza Utara.
Baca Juga:
Langgar Gencatan Senjata, Israel-Hizbullah Saling Serang Lagi
Israel telah mengatakan kepada 1,1 juta orang di Gaza utara untuk pergi ke selatan wilayah tersebut dan ribuan orang masih menggunakan rute-rute aman yang ditetapkan oleh Israel untuk mencari tempat yang lebih aman pada Minggu (15/10/23).
Juru bicara militer Letnan Richard Hecht dan Daniel Hagari mengatakan dalam briefing terpisah pada hari Minggu bahwa "keputusan politik" akan memicu tindakan apa pun terhadap Hamas setelah serangan 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.300 orang di Israel.
"Kami akan mengadakan diskusi dengan para pemimpin politik kami," kata Hecht, mengutip AFP.
Baca Juga:
Iron Dome Jebol, Hizbullah Lancarkan Serangan Mematikan ke Israel
Israel telah mengerahkan puluhan ribu tentara di sekitar Gaza dan para pejabat mengatakan bahwa semua kekuatan militer yang diperlukan telah dilakukan. Ribuan serangan udara telah dilancarkan di Gaza sejak serangan 7 Oktober, merenggut lebih dari 2.300 nyawa di wilayah yang padat penduduknya itu.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada pasukan di dekat perbatasan Gaza pada hari Sabtu bahwa "lebih banyak lagi yang akan datang". Namun dia tidak mengatakan kapan operasi darat akan dimulai.
Netanyahu telah mengadakan pertemuan keamanan rutin dengan para menteri dan pemimpin militer.