WahanaNews.co |Setelah dua dekade Jerman menyelesaikan
misi militer paling mematikan sejak Perang Dunia 2, Militer Jerman pada Selasa,
(29/6/2021) selesai menarik pasukannya dari Afganistan.
ass="MsoNormal" style="tab-stops:45.8pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt;
background:#F8F9FA">Dalam sebuah pernyataan, Menteri
Pertahanan Jerman, Annegret Kramp,mengatakan, pasukan militer Jerman pada Selasa
malam, (29/6/2021) dalam perjalanan pulang, setelah menyelesaikan misi yang
intensif yang sudah menguji Bundeswehr
"Pertahanan Federal", di mana Bundeswehr telah
membuktikan dirinya dalam pertempuran selama di Afganistan.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Pasukan terakhir kami meninggalkan
Afghanistan malam ini setelah hampir 20 tahun dan sedang dalam perjalanan
pulang, Ini adalah akhir dari babak bersejarah, dari misi intensif yang telah
menguji Bundeswehr dan di mana Bundeswehr telah membuktikan dirinya dalam
pertempuran."
Sejak berakhirnya Perang Dunia 2, di
Afganistanlah militer Jerman melakukan pertempuran darat untuk pertama kalinya.
Pada pertengahan April lalu, Presiden
AS, Joe Biden dan NATO mengumumkan akan menarik sekitar 10 ribu tentara asing
yang masih berada di Afganistan.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Jerman memiliki kontingen terbesar kedua
setelah Amerika Serikat di Afganistan, selama beberapa tahun terakhir.
Sekitar 150 ribu tentara dikerahkan
selama dua dekade terakhir, banyak dari mereka yang melayani lebih dari satu
tur di Afganistan.
Lima puluh sembilan tentara Jerman gugur
di Afghanistan, 35 di antaranya gugur dalam pertempuran akibat serangan
militan, menjadikannya misi militer paling mematikan Jerman sejak Perang Dunia
2.