Oshrit Birvadker, peneliti senior di Jerusalem Institute for Strategy and Security (JISS) yang dikenal sebagai pakar hubungan India–Timur Tengah, mengatakan kepada The Times of Israel bahwa penggunaan drone Harop dan Heron Mark-2 memperjelas bagaimana “Israel memainkan peran yang signifikan dan terus berkembang dalam strategi militer India saat ini, khususnya mengingat adanya eskalasi dengan Pakistan dan konteks kontraterorisme yang lebih luas.”
Ia juga mencatat bahwa “India adalah pembeli internasional terbesar sistem pertahanan dari Israel Aerospace Industries,” dan bahwa teknologi pesawat nirawak ini telah “secara signifikan memperluas kemampuan pengawasan dan serangan ketinggian tinggi India.”
Baca Juga:
Blokade Gaza Dinilai Mirip Holocaust, HNW Serukan Tindakan Konkret dari Uni Eropa
Menurut situs resmi Israel Aerospace Industries, drone yang digunakan India dirancang untuk terbang rendah, menyediakan kemampuan respons cepat dan fleksibel dalam berbagai skenario, mulai dari operasi jarak pendek hingga misi pertempuran jarak jauh.
Drone ini juga dilengkapi kemampuan pengumpulan intelijen real-time dan akurasi serangan tinggi, menjadikannya senjata andalan di wilayah padat penduduk dan penuh risiko seperti Karachi dan Lahore.
Namun, kerja sama ini tidak semata-mata bersifat transaksional. Birvadker menegaskan bahwa “dari sudut pandang Israel, India bukan hanya pasar utama, tetapi juga mitra strategis.” Kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam memerangi terorisme, mengamankan perbatasan, dan menghadapi ekstremisme Islam.
Baca Juga:
Qatar-Gate Bikin Heboh, Pengusaha Israel Rekam Transfer Dana untuk Netanyahu
Meskipun Israel cenderung menghindari pernyataan politik langsung terkait konflik di Asia Selatan, keberadaan pasokan senjata yang berkelanjutan ke India secara luas ditafsirkan sebagai bentuk dukungan diam-diam terhadap posisi regional India. Dalam hal ini, Pakistan dan Tiongkok menjadi dua aktor yang secara implisit ikut diperhitungkan.
“Langkah penyeimbangan ini memungkinkan Israel mempertahankan hubungan pertahanan yang menguntungkan dengan India sambil membatasi risiko dampak diplomatik di kawasan lain,” kata Birvadker.
Seiring dengan meningkatnya eskalasi konflik, Birvadker meyakini bahwa peran Israel, meskipun tidak langsung, akan menjadi sorotan.