Dalam situs NEOM dikatakan bahwa nantinya proyek tersebut bakal menyambungkan
empat ekologi utama Ridge of Reef
yang terbentang dari Laut Merah di sebelah barat ke Pegunungan Tabuk di ujung
Timur, menghubungkan laut dan pesisir, gurun pasir, pegunungan, dan daratan
tinggi.
Sayangnya, beberapa ahli skeptis akan
rencana ini.
Baca Juga:
Kritik disampaikan oleh Elizabeth
Plater-Zyberk, seorang profesor arsitektur di University of Miami, AS.
Ia mengatakan, untuk
mendukung tingkat transportasi umum, jalur tersebut akan membutuhkan titik penghubung
lebih besar yang mampu menampung lebih banyak orang.
"Jika hanya ada beberapa ratus
orang di setiap perhentian, kamu tidak akan mendapatkan keuntungan dari
investasi infrastruktur itu," katanya.
Selain itu, masih belum jelas apakah
ada teknologi sistem transit The Line
yang mampu melaju dengan sangat cepat.
Mengingat melakukan perjalanan sejauh
170 kilometer dengan waktu tempuh 20 menit dibutuhkan kecepatan transportasi
512 kilometer per jam.
Kecepatan ini melampaui kemampuan
kereta tercepat yang ada saat ini.