"Sejak senjata masuk ke negara itu, Jepang selalu memiliki undang-undang senjata yang ketat," Iain Overton, direktur eksekutif Action on Armed Violence, sebuah kelompok advokasi Inggris, mengatakan kepada BBC.
"Mereka adalah negara pertama yang memberlakukan undang-undang senjata di seluruh dunia, dan saya pikir itu meletakkan dasar yang mengatakan bahwa senjata benar-benar tidak berperan dalam masyarakat sipil."
Baca Juga:
Diprotes Warga, Jepang Akan Gelontorkan Rp 178 M untuk Pemakaman Shinzo Abe
Namun kemudian, insiden penembakan justru menimpa mantan PM Shinzo Abe hingga menyebabkan ia tak sadarkan diri.
Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, di mana senjata api dilarang.
Pelaku penembakan telah diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami, seorang pria berusia 41 tahun. Dia segera ditahan setelah penembakan karena percobaan pembunuhan. Demikian seperti dikutip dari laman NHK, Jumat (8/7).
Baca Juga:
Kunjungi Jepang, Jokowi Ajak PM Kishida Hadiri KTT G20 di Bali
Polisi telah menyita pistol di lokasi yang tampaknya dipegang tersangka. Senjata itu dikatakan merupakan rakitan sendiri.
Menurut Fuji TV, penembak Shinzo Abe adalah mantan personel Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Dia telah bertugas hingga 2005. Namun, pejabat belum membuat pengumuman resmi.
Ketika insiden tersebut terjadi, Abe sedang memberikan pidato untuk kampanye pemilihan kandidat Partai Demokrat Liberal yang kemudian ditembak dari jarak dekat.