WahanaNews.co | MUI turut menyampaikan duka atas pembunuhan jurnalis senior al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, yang tewas ditembak mati saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Palestina.
MUI menganggap kejahatan tersebut menambah daftar panjang kejahatan kasat mata yang dilakukan oleh aparat zionis Israel.
Baca Juga:
Militer Israel Laporkan Sekitar 1.500 Jasad Militan Hamas Ditemukan
Aparat Israel dan kelompok-kelompok Yahudi ekstrem secara terus menerus menggencarkan teror terhadap masyarakat, tak kurang terhadap kalangan jurnalis.
“Kasus tembaknya Shireen adalah salah satu bukti konkret dan tak terbantahkan teror dilakukan terhadap jurnalis,” kata Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/5/2022).
Bahkan, atas penembakan itu, MUI menyebut bahwa Israel adalah sebuah negara di mana kejahatan telah dilindungi dan difasilitasi secara resmi.
Baca Juga:
AS Bakal kirim Beberapa Kapal Perang dan Pesawat Tempur di Dekat Wilayah Israel
“Pembunuhan terhadap Shireen adalah sebuah kejahatan dan kebiadaban yang tidak boleh dibiarkan. Pelaku dan pemerintah Israel harus bertanggung jawab. Duka terhadap Shireen adalah duka kemanusiaan,” terang Hakim.
Sebagaimana kelompok teroris pada umumnya, lanjutnya, teror Israel ini di samping dimaksudkan untuk menimbulkan rasa takut kepada masyarakat, membungkam suara yang membela perjuangan Palestina sebagaimana yang selama ini ditunjukkan oleh Shireen melalui al-Jazeera, sekaligus juga memperlemah dan menundukkan perjuangan Palestina.
“Tujuan akhirnya adalah menguasai seluruh wilayah Palestina,” kata Hakim.