WahanaNews.co | Sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berlomba mengusulkan agar Rusia disingkirkan dari sistem perbankan global SWIFT, sebagai hukuman atas invasinyake Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Jika itu dilakukan, industri perbankan Rusia bakal mati karena tidak lagi memiliki akses ke jaringan perbankan di luar negeri.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Namun, apa sebetulnya SWIFT?
Dia adalah singkatan dari the Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (Masyarakat Telekomunikasi Keuangan Antarbank Seluruh Dunia) yang didirikan pada 1973 untuk menggantikan sistem telex dan sekarang digunakan oleh lebih dari 11.000 lembaga keuangan untuk melakukan transaksi dan mengirim pesan secara aman.
Karena tidak ada jaringan global lain sebagai alternatif, maka SWIFT menjadi pipa penyalur utama dalam keuangan global.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Kalau Rusia dikeluarkan dari SWIFT, nyaris mustahil bagi lembaga keuangan mana pun untuk mengirim uang dari dan ke negara tersebut.
Dampaknya, perusahaan-perusahaan Rusia dan juga pelanggan mereka di luar negeri akan mengalami guncangan mendadak, khususnya para pembeli migas yang bertransaksi dengan dolar Amerika.
"Pemutusan hubungan akan mematikan semua transaksi internasional, memicu volatilitas mata uang, dan menyebabkan arus modal keluar yang masif,” ulas Maria Shagina, peneliti di Finnish Institute of International Affairs, dalam sebuah tulisan ilmiah yang diterbitkan Carnegie Moscow Center tahun lalu.