WahanaNews.co, Jakarta - Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat, telah menyatakan keadaan darurat nasional sebagai respons terhadap meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba kush.
Kush adalah campuran zat adiktif psikoaktif yang telah menjadi populer di negara tersebut selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Dua Teman Korban Siswa SMKN Semarang yang Tewas Ditembak Polisi Masih Trauma
Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, menggambarkan narkoba sebagai perangkap maut yang menyebabkan krisis eksistensial di negaranya.
Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan narkoba tersebut adalah tulang manusia.
"Negara kita saat ini menghadapi ancaman serius akibat dampak buruk dari obat-obatan dan penyalahgunaan zat, terutama narkoba sintetis kush yang merusak," kata Presiden Bio, yang dikutip dari BBC, Minggu (7/4/2024).
Baca Juga:
Komnas HAM Apresiasi Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane ke Filipina
Keadaan ini telah mendorong penguatan keamanan di pemakaman untuk mencegah para pecandu narkoba yang kecanduan menggali kerangka tengkorak. Tulang manusia yang digiling sering digunakan dalam pembuatan kush.
Di berbagai sudut jalan Sierra Leone, sering terlihat pemuda-pemuda duduk dengan tubuh membengkak akibat penyalahgunaan kush.
"Saya tidak senang melakukannya, tapi saya sulit untuk berhenti karena saya menikmatinya," kata salah satu mantan pengguna yang baru pulih dalam wawancara dengan BBC.
Meskipun belum ada data resmi mengenai jumlah kasus penyalahgunaan kush, dokter-dokter di Sierra Leone mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, ratusan pemuda di ibu kota Freetown telah meninggal karena kegagalan organ yang disebabkan oleh kush.
Penyalahgunaan kush juga berdampak serius pada kesehatan pemuda di Sierra Leone.
Satu-satunya rumah sakit jiwa di negara tersebut melaporkan bahwa antara tahun 2020 dan 2023, jumlah pasien yang dirawat karena kasus terkait kush meningkat hampir 4.000 persen menjadi 1.865.
Presiden Bio menyoroti peningkatan kematian akibat penyalahgunaan kush di negaranya. Ia memerintahkan pejabat untuk membentuk Satuan Tugas Nasional Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Terlarang yang fokus utamanya adalah "melawan" krisis kush.
"Pusat-pusat ini akan didirikan di setiap distrik dan akan dikelola secara profesional oleh para tenaga kesehatan terlatih untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada orang-orang yang kecanduan narkoba," tegas Presiden Bio.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]