Menteri Pertahanan Jepang, Makoto Oniki bereaksi sangat marah menanggapi tindakan itu. Ia menilai Kim Jong Un hanya memperburuk suasana di tengah konflik antara Rusia dengan Ukraina.
Kemarahan Jepang merambat hingga ke pertemuan antara Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida dan Duta Besar AS, Rahm Emanuel selama kunjungan ke Hiroshima, Sabtu, 26 Maret 2022.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Melalui hasil kunjungan di lokasi serangan bom atom dalam Perang Dunia II tersebut, Jepang dan AS mengeluarkan peringatan keras terhadap Rusia dalam penggunaan senjata nuklir miliknya.
Peringatan pada Moskow utamanya dipicu oleh reaksi Pemerintahan Putin yang menolak mengesampingkan persenjataan nuklirnya, pada Selasa lalu, 22 Maret 2022.
Rusia bahkan mengklaim pihaknya berhak meledakkan senjata penghancur massal itu dalam perang Ukraina jika posisi mereka terancam.
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Sambil mengunjungi taman dan museum memorial perdamaian, Fumio Kishida dan Rahm Emanuel menyerukan ungkapan Rusia adalah negara yang tidak berbudi.
Sejarah mencatat, sekitar 140.000 orang tewas dalam pemboman Hiroshima, termasuk mereka yang selamat dari ledakan tetapi meninggal setelahnya akibat paparan radiasi.
Tiga hari kemudian bom plutonium dijatuhkan di kota pelabuhan Jepang Nagasaki, menewaskan sekitar 74.000 orang dan menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II.