Sementara itu, kemenangan Rusia mendorong NATO untuk menagih janji Amerika Serikat (AS).
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, meminta Washington untuk memenuhi "janji yang telah mereka buat" terkait paket bantuan militer senilai US$60 miliar yang terhenti di Kongres.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Terdapat kebutuhan yang mendesak bagi AS untuk segera menentukan nasib paket bantuan untuk Ukraina karena dukungan tersebut sangat diperlukan," ujarnya.
"Jadi sekarang, tanggung jawab AS adalah untuk menjalankan komitmen yang telah mereka buat," tambah Stoltenberg.
Presiden Joe Biden sebelumnya telah memperingatkan bahwa Avdiivka mungkin jatuh ke tangan pasukan Rusia karena kekurangan amunisi, yang dipicu oleh penolakan Kongres dari Partai Republik terhadap paket bantuan militer AS untuk Kyiv selama berbulan-bulan.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Melalui pernyataan dari Gedung Putih, Biden telah melakukan panggilan kepada Zelensky untuk menegaskan komitmen AS dalam mendukung Ukraina dan menekankan kembali urgensi Kongres untuk segera menyetujui paket bantuan tersebut.
"Pengunduran pasukan tersebut... disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat kelambanan Kongres, yang memaksa tentara Ukraina untuk menghemat amunisi dan memberikan keuntungan penting pertama bagi Rusia dalam beberapa bulan," ungkap kantor Biden.
Pasukan Ukraina Mundur