WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, memberikan peringatan kepada Rusia dan China yang meningkatkan aktivitas militer di kutub utara alias Arktik.
Selama kunjungan ke utara Kanada, Stoltenberg mengatakan jalur terpendek ke Amerika Utara untuk rudal dan pembom Rusia adalah di Kutub Utara.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Dia mengatakan Rusia kini telah membentuk Komando Arktika dan telah membuka ratusan situs militer Arktika baru, termasuk lapangan terbang dan pelabuhan laut dalam.
"Kami melihat penumpukan militer Rusia yang signifikan dengan pangkalan baru, sistem senjata baru, dan juga menggunakan High North sebagai tempat uji coba untuk senjata paling canggih mereka, termasuk rudal hipersonik," kata Jens Stoltenberg di pangkalan militer Kanada di Cold Lake, Alberta, mengutip VOA, Minggu (28/8).
Di sisi lain, Stoltenberg juga mencatat China telah menyatakan diri sebagai negara yang 'dekat dengan Arktik'.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Beijing, melansir CBC, disebut berencana membangun kapal pemecah es terbesar di dunia. Rencana tersebut disebut bakal menghabiskan puluhan miliar dolar, termasuk bakal proyek energi, infrastruktur, dan penelitian di sana.
"Beijing dan Moskow juga telah berjanji untuk mengintensifkan kerja sama praktis di Kutub Utara. Ini merupakan bagian dari kemitraan strategis yang mendalam yang menantang nilai dan kepentingan kami," kata Stoltenberg.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang menemani Stoltenberg, memamerkan beberapa pengeluaran dan kegiatan Kanada di kutub utara dalam hal pertahanan.