WahanaNews.co, Manila - Filipina pada Minggu (06/08/23) menuduh penjaga pantai China memblokir dan menembakkan meriam air kepada kapal pasokan militer Filipina di Laut China Selatan, serta mengecam hal tersebut sebagai "tindakan yang berlebihan dan ofensif" terhadap kapalnya.
Penjaga pantai China membalas tuduhan tersebut dengan menyatakan pihaknya telah menerapkan tindakan yang sesuai dengan aturan untuk mencegah kapal Filipina, yang dituding melanggar batas serta membawa bahan bangunan ilegal.
Baca Juga:
Usai Dipindahkan, Menko Yusril Sebut Mary Jane & Bali Nine Tak Bisa ke RI
China mengklaim kedaulatan hampir di seluruh wilayah Laut China Selatan, dan pernyataan hak itu ditolak dunia internasional, sedangkan Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan dan Filipina juga menyatakan klaim mereka untuk area tertentu.
Beijing kerap menjengkelkan negara-negara tetangganya dengan tindakan di wilayah laut tersebut yang dianggap sebagai langkah agresif, serta dengan aktivitas jangka panjang, seperti membangun pulau di atas karang dan melengkapinya dengan rudal dan landasan pesawat.
Sebuah kapal penjaga pantai China pada Sabtu (5/8) memblokir dan menembakkan meriam air kepada kapal sewaan Filipina yang sedang melakukan misi rutin memasok ulang dan merotasi tentara.
Baca Juga:
Pemulangan DPO Dari Filipina ke Indonesia Disebut Menko Yusril Gunakan Perjanjian MLA
Tindakan penjaga pantai China itu disebut Angkatan Bersenjata Filipina sebagai "sembrono dan mengabaikan keselamatan orang-orang di kapal serta melanggar hukum internasional".
Pihak Filipina dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di dekat Beting Second Thomas, atau disebut Manila sebagai Beting Ayungin, yaitu sebuah pulau karang yang terendam di mana segelintir pasukan mereka tinggal di kapal Amerika Serikat dari era Perang Dunia Kedua yang berkarat yang sengaja dikandangkan pada 1999.
"Manuver berbahaya" yang dilakukan penjaga pantai China mencegah kapal kedua kami untuk membongkar pasokan dan menyelesaikan misi, kata pernyataan Angkatan Bersenjata Filipina.