WahanaNews.co | Saat ini Korea Utara (Korut) dilaporkan didera krisis pangan dan kelaparan sangat parah. Saking parahnya, warga Korut menjerit dan patah arang menunggu mati.
Jurnalis BBC telah berkomunikasi dengan tiga warga Korut selama berbulan-bulan secara rahasia. BBC telah mengubah nama ketiga narasumber untuk melindungi mereka.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Mengutip detikcom, 3 warga Korut itu membeberkan apa yang terjadi di Korut sejak pemerintah menutup perbatasan kota tiga tahun lalu sebagai penanganan pandemi COVID-19. Kelaparan, penggerebekan brutal, dan tidak ada kesempatan untuk melarikan diri.
Berikut adalah pengakuan dari tiga warga Korut soal krisis makanan yang membuat kelaparan warga:
Nestapa Myong Suk
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Myong Suk seorang pengusaha perempuan yang menual obat selundupan dalam jumlah kecil secara rahasia kepada orang-orang yang membutuhkan. Dia pernah ditangkap sekali dan hampir tidak mampu membayar suap agar bisa keluar dari penjara. Jika ditangkap lagi, dia tidak mampu luput dari bui.
Sewaktu-waktu bisa saja ada ketukan di pintu. Bukan hanya polisi yang takuti, melainkan tetangganya. Saat ini hampir tak ada orang yang bisa dia percayai.
Myong Suk mengaku dulu tidak seperti ini. Bisnis obat Myong Suk dulu berkembang pesat.