WahanaNews.co, Beijing - Saat perang berkecamuk di Israel dan Gaza, pengguna media sosial China ramai-ramai menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Mereka turut mengkritik Israel dan memajang komentar pedas yang ditujukan pada AS.
Menurut laporan dari Insider, di awal pekan ini konsulat Israel di Guangzhou membagikan informasi di akun media sosialnya tentang seorang wanita keturunan Tionghoa-Israel yang telah ditangkap oleh Hamas.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Dilaporkan bahwa seorang wanita keturunan Tionghoa-Israel yang lahir di Beijing telah diculik oleh Hamas dan dibawa ke Jalur Gaza kemarin," begitu tulisannya di akun Weibo konsulat.
Dalam posting tersebut, juga terdapat gambar seorang wanita yang diangkut dengan sepeda motor. Namun, sebaliknya, postingan tersebut malah dihujani oleh ratusan komentar sinis tanpa mendapatkan dukungan.
"Jangan pakai kata 'China'," salah satu komentar pengguna.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Beberapa komentar membandingkan Israel dengan Jepang saatPerang Dunia II.Lainnya berani menuduh Israel sebagai negara Nazi.
Banyak pula yang mengenang Du Zhaoyu , seorang letnan kolonel China berusia 34 tahun yang terbunuh dalam serangan udara Israel tahun 2006 saat menjalankan misi penjaga perdamaian di Lebanon.
Sejak perang di Gaza pecah, diskusi mengenai konflik Israel-Palestina meningkat pesat di Weibo. Tiga tagar terpopuler terkait pertempuran tersebut secara kolektif telah dilihat lebih dari 1 miliar kali dan postingan terbanyak memberikan dukungan terhadap Palestina.
"Masyarakat normal akan mendukung Palestina. Jelas bahwa Palestina sedang berjuang untuk bertahan hidup. Ini hampir mencapai akhir," kata komentar teratas dalam laporan kantor media pemerintah Xinhua.
Kritikan pedas juga dialamatkan pada Amerika Serikat. Menyalahkan Negeri Paman Sam atas perang memang menjadi tema umum di Weibo.
Mereka melihat Washington sebagai komplotan rahasia penghasut perang Imperialis yang memiliki andil dalam semua konflik dunia.
"Israel dapat memenangkan perang dengan dukungan Amerika Serikat, namun Israel tidak akan pernah mendapatkan dukungan dari orang-orang saleh di dunia," tulis seorang netizen.
"Amerika, Inggris, Israel. Tiga pembuat onar terbesar di dunia. Tanpa ketiga negara ini, dunia akan jauh lebih damai," komentar blogger Wenxiao Vincent pada postingan terkait seorang wanita Shanghai yang berada di Tel Aviv selama serangan Hamas.
Lantas bagaimana sikap pemerintah China?
Mengutip Detik, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah mendesak Israel dan Palestina untuk berupaya mencapai solusi dua negara, yakni menghasilkan Palestina sebagai negara merdeka yang dapat hidup berdampingan dengan Israel.
Beijing menolak pun untuk mengutuk Hamas, tetapi memastikan mengatakan pihaknya menentang segala bentuk serangan terhadap warga sipil.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]