WahanaNews.co | Hasil
penghitungan suara sementara Pilpres Amerika Serikat (AS) tak kunjung berpihak
padanya, Presiden AS, Donald Trump, mulai naik pitam. Dia ngamuk melalui Twitternya,
dan menyerukan agar penghitungan suara dihentikan. Lagi-lagi, Trump menuding
telah terjadi kebohongan. Cuitan galak Trump itu ditulis menggunakan huruf
kapital.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
"HENTIKAN PENGHITUNGAN!" cuit Trump via akun
Twitter-nya, seperti dilansir Associated Press, Jumat (6/11/2020).
Diketahui bahwa Presiden AS tidak memiliki wewenang untuk
menghentikan penghentian suara dalam pilpres. Penghentian suara pada saat ini
justru akan berdampak pada kemenangan cepat rivalnya, Joe
Posisi sementara menunjukkan Biden unggul dengan 264
electoral votes atas Trump yang baru meraup 214 electoral votes. Dibutuhkan 270
electoral votes -- dari total 538 electoral votes -- untuk bisa memenangkan
pilpres AS.
Baca Juga:
Pemilu AS 2024 Berjalan Ketat Sejak Awal, Harris-Trump Sama Kuat di Suara Pertama
"SETIAP SUARA YANG MASUK SETELAH HARI PEMILU TIDAK AKAN
DIHITUNG!" kicau Trump kembali via akun Twitternya.
Cuitan Trump tersebut tampaknya menganjurkan untuk membuang
suara yang tidak terhitung secara hukum, termasuk dari diplomat dan pejabat
dinas yang betugas di luar negeri. Banyak negara bagian di AS yang masih
menerima surat suara via pos setelah Hari Pemilu asalkan telah mendapat cap pos
sebelum 3 November.
Dalam cuitan lainnya, Trump menegaskan gugatan hukum akan
diajukan tim legalnya terhadap hasil penghitungan di beberapa negara bagian
yang memenangkan Biden. Trump menyatakan pihaknya memiliki banyak bukti soal
penipuan pilpres.