WahanaNews.co | Gegara utang yang telah jatuh tempo belum dibayar, perusahaan Turki yang menyuplai listrik ke Lebanon terpaksalan menyetop aliran listriknya ke negara itu.
Melansir Associated Press, langkah itu ditempuh perusahaan Turki Karadeniz Powership Orhan Bey (Karpowership) yang telah menyediakan pasokan listrik bagi Lebanon selama 8 tahun terakhir.
Baca Juga:
Serangan Udara Israel Hancurkan Gedung Kampus Universitas Lebanon di Beirut
Disebutkan, perusahaan listrik negara (PLN) Lebanon berutang pada Karpowership lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,4 triliun dan telah jatuh tempo.
“Selama delapan tahun beroperasi di Lebanon, terlepas dari segala tantangan, kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung warga Lebanon,” kata Karpowership dalam pernyataannya, Jumat (1/10/2021).
Sejak 2013, Karpowership telah menyediakan sekitar 370 megawatt – sekitar seperempat pasokan listrik Lebanon – dari dua generator raksasa di dua kapal tongkangnya. Kedua tongkang ini berlabuh di selatan dan utara ibu kota Beirut.
Baca Juga:
Roket Lebanon Hantam Israel, Harapan Damai Kian Meredup
Menurut Karpowership, kontrak dengan Lebanon telah berakhir pada Kamis (30/9/2021) tengah malam. Pada Mei lalu, perusahaan ini sempat menutup operasionalnya secara singkat lantaran pembayaran yang terlambat dan ancaman tindakan hukum terhadap kedua kapal tongkangnya.
Lebanon tengah bergulat dengan krisis ekonomi yang mencakup kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Pemadaman listrik kerap berlangsung hingga 22 jam dalam sehari. Pemadaman listrik telah menjadi keseharian negara Mediterania ini sejak perang sipil 1975-1990.
Di tengah ketiadaan pasokan listrik oleh negara, Lebanon mengandalkan sebagian besar kebutuhan listriknya pada diesel impor untuk generator milik kartel demi menerangi rumah rakyat.