Mengamini sekutu Barat, Lambrecht mengatakan, permintaan Moskow untuk memutuskan negara mana yang boleh bergabung dengan NATO adalah "garis merah" bagi aliansi tersebut.
“Tidak ada hak veto Rusia untuk menjadi anggota NATO. Setiap negara berdaulat yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan kita, bebas untuk mengajukan keanggotaan. Tetapi di luar garis merah ini, ada kesiapan dari Barat untuk berbicara dengan Rusia dan mempertimbangkan kepentingannya," kata Lambrecht, menjelaskan.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Konvoi kendaraan lapis baja Rusia bergerak di sepanjang jalan raya di Krimea, Selasa, 18 Januari 2022.
Rusia telah memusatkan sekitar 100.000 tentara dengan tank dan senjata berat lainnya di dekat Ukraina dalam apa yang dikhawatirkan Barat dapat menjadi awal invasi.
Sementara itu, beralih ke Mali, konflik lain yang melibatkan Rusia, Lambrecht mengatakan bahwa Moskow tidak akan mencapai tujuannya hanya dengan mengerahkan tentara bayaran ke negara-negara Afrika Barat.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Mali merupakan pusat pemberontakan kelompok Islam yang dimulai di utara negara itu pada 2012 dan menyebar tiga tahun kemudian ke negara tetangga; Niger dan Burkina Faso.
Sejauh ini, Jerman memiliki sekitar seribu tentara yang ditempatkan di Mali sebagai bagian dari misi MINUSMA PBB.
Barat percaya bahwa beberapa ratus tentara bayaran Rusia dari Wagner Group dikerahkan di tengah dan utara negara tersebut.