"Moskow tidak akan berhasil membuat Barat melakukan tindak mundur semu secara otomatis, di mana ia tidak ingin melihat kami dengan mengirimkan tentara bayaran. Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan membuatnya semudah itu bagi Rusia," kata Lambrecht.
Ternyata, Wagner Group menimbulkan kontroversi melalui kegiatannya di Suriah, Libya dan Republik Afrika Tengah, serta konflik di Ukraina Timur.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Rusia menyangkal adanya hubungan pemerintah dengan Grup Wagner, tetapi unit tersebut sering dikaitkan dengan Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.