WahanaNews.co, Jakarta - Otoritas Korea Selatan (Korsel) menahan sebuah kapal Korea Utara (Korut) yang mengangkut orang-orang yang diyakini berniat membelot dari negara yang terisolasi tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/10/2023), Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) melaporkan bahwa kapal kayu berukuran kecil itu dicegat di perairan dekat kota Sokcho pada Selasa (24/10) pagi waktu setempat, setelah terdeteksi berlayar di dekat Garis Batas Utara - perbatasan laut de-facto antara kedua Korea.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Militer Korsel tidak mengungkapkan secara detail berapa jumlah orang yang ada di dalam kapal yang dicegat itu.
Namun laporan kantor berita Yonhap menyebut empat warga Korut ditemukan di dalam kapal tersebut. Dilaporkan juga oleh Yonhap bahwa keempat warga Korut itu telah menyatakan niat mereka untuk membelot dari negara mereka.
Ini menjadi kasus kedua yang diketahui secara publik mengenai warga Korut yang melintasi perbatasan laut untuk melakukan pembelotan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Mei lalu, sekitar sembilan orang melintasi perbatasan laut bagian barat dengan menggunakan kapal nelayan.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Kebanyakan warga Korut memilih untuk kabur dari negaranya yang terisolasi melalui wilayah China atau negara-negara Asia Tenggara, daripada melintasi perbatasan yang dijaga sangat ketat antara Korut dan Korsel -- yang berbagi perbatasan darat dan laut.
Tahun 2019 lalu, otoritas Korsel mendeportasi dua nelayan Korut yang diduga membunuh 16 awak di kapal mereka saat melintasi perbatasan laut kedua negara.
Bulan ini, Korsel menyatakan pihaknya memprotes China atas dugaan pemulangan paksa sejumlah besar warga Korut, yang menurut beberapa kelompok HAM, terancam dipenjara dan dianiaya oleh otoritas Pyongyang.