WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sistem pertahanan udara Pakistan berhasil mencegat setidaknya satu rudal jelajah supersonik BrahMos milik India di wilayah udara Jacobabad pada Sabtu (10/5/2025).
Rudal tersebut diduga menargetkan Pangkalan Udara Shahbaz, salah satu basis utama jet tempur F-16 Pakistan.
Baca Juga:
Jejak Cemerlang Ayesha Farooq, Pilot Tempur Wanita Pertama Pakistan
Media lokal menyebutkan bahwa pecahan rudal berserakan di berbagai titik di sekitar Jacobabad, termasuk komponen pencari target buatan Rusia, komponen yang sebelumnya direncanakan akan diganti oleh India.
Meskipun salah satu rudal berhasil dihentikan, serangan lainnya tetap menghantam pangkalan dan menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk sebuah hanggar.
Namun, pihak berwenang menyatakan tidak ada kerusakan pada pesawat atau peralatan penting Angkatan Udara Pakistan.
Baca Juga:
Konflik India-Pakistan Capai Titik Kritis, Biaya Perang Tembus 500 Miliar Dolar
Serangan ini merupakan bagian dari rangkaian eskalasi militer terbaru antara India dan Pakistan.
Beberapa pecahan rudal yang ditemukan di lokasi kejadian juga mirip dengan sisa-sisa rudal BrahMos yang digunakan dalam serangan terhadap sebuah masjid di Bhawalpur awal Mei lalu, yang menimbulkan korban sipil.
Sementara itu, di lokasi berbeda, rudal jelajah SCALP EG milik India yang kemungkinan diluncurkan dari jet Rafale atau Mirage 2000 juga berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Pakistan saat menargetkan Pangkalan Udara Sargodha (PAF Mushaf).
Pangkalan ini merupakan markas strategis Komando Pusat AU Pakistan dan tempat beroperasinya skuadron jet tempur JF-17 hasil kerja sama dengan China.
Pangkalan Shahbaz, yang menjadi sasaran pertama, diketahui sebagai pusat operasional F-16C/D Block 52+ yang dibeli dari Amerika Serikat.
Lokasinya yang strategis, dekat perbatasan India dan Afghanistan, menjadikannya penting dalam pengawasan wilayah barat daya Pakistan.
Sekilas Soal Rudal BrahMos dan SCALP EG
Rudal BrahMos merupakan hasil kerja sama India dan Rusia dengan kecepatan hingga Mach 3.
Rudal ini dapat diluncurkan dari udara, laut, maupun darat, dan telah menjadi ujung tombak serangan presisi jarak menengah India.
Sementara SCALP EG, juga dikenal sebagai Storm Shadow di Inggris, merupakan rudal jelajah jarak jauh yang dikembangkan oleh perusahaan MBDA Eropa.
Rudal ini memiliki sistem navigasi canggih, kemampuan menembus target bawah tanah, dan fitur siluman tinggi, menjadikannya senjata strategis untuk menghancurkan sasaran bernilai tinggi di jantung wilayah musuh.
Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan, kedua rudal ini menjadi simbol dari eskalasi teknologi dan strategi serangan presisi dalam konflik regional antara dua kekuatan nuklir Asia Selatan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]