Dikatakan Presiden Prancis itu, rekannya Abdelmajid Tebboune terjebak dalam sistem yang sangat sulit.
"Anda dapat melihat bahwa sistem Aljazair sudah lelah, telah dilemahkan oleh Hirak," tambahnya, yang merujuk pada gerakan pro-demokrasi yang memaksa pendahulu Tebboune, Abdelaziz Bouteflika, turun dari kekuasaan pada 2019 setelah dua dekade memimpin.
Baca Juga:
Cerita CEO Telegram Pavel Durov Diduga Miliki Empat Paspor
Itu adalah kedua kalinya Aljazair menarik seorang duta besar dari Prancis.
Negara itu juga menarik duta besarnya pada Mei 2020 setelah media Prancis menyiarkan film dokumenter tentang Hirak.
Langkah pada Sabtu (2/10/2021) itu terjadi di tengah ketegangan atas keputusan Prancis untuk secara tajam mengurangi jumlah visa yang diberikannya kepada warga Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
Baca Juga:
Turut Meriahkan Pra Olimpiade Paris 2024, PLN Hadirkan Reog Ponorogo di Acara Exhibition Pencak Silat
Kementerian Luar Negeri Aljazair memanggil Duta Besar Prancis, Francois Gouyette, pada Rabu (29/9/2021), dan menyerahkan catatan protes resmi tentang keputusan visa itu.
Mereka menyebut pengurangan visa tersebut sebagai tindakan yang tidak menguntungkan yang menyebabkan "kebingungan dan ambiguitas mengenai motivasi dan cakupannya".
Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita, menggambarkan langkah Prancis sebagai hal yang tidak dapat dibenarkan.