Adapun Presiden Tunisia, Kais Saied, kata kantor kepresidenannya, menyatakan kekecewaannya dengan keputusan itu saat berbicara melalui telepon dengan Macron, Sabtu (2/10/2021).
Dalam pembicaraan tersebut, Presiden Prancis mengatakan hal itu bisa direvisi.
Baca Juga:
Amnesti Internasional: Larangan Jilbab Saat Berolahraga Perburuk Diskriminasi di Prancis
Juru Bicara Pemerintah Prancis, Gabriel Attal, mengatakan kepada radio Europe 1, Selasa (28/9/2021), bahwa keputusan pengurangan visa itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Paris membuat pilihan itu, katanya, karena Aljazair, Maroko, dan Tunisia menolak mengambil kembali warga negara yang tidak mereka inginkan atau tidak dapat mereka pertahankan di Prancis.
Radio itu mengatakan Macron mengambil keputusan itu sebulan lalu setelah upaya diplomatik gagal dengan tiga negara di Afrika Utara itu. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.