WahanaNews.co, New York - Pada Rabu (13/12/2023), Parlemen AS secara resmi menyetujui inisiasi penyelidikan terhadap Presiden AS Joe Biden, meskipun Partai Republik tidak mampu menyajikan bukti yang menunjukkan adanya keuntungan finansial bagi presiden melalui transaksi bisnis keluarganya.
Keputusan untuk meluncurkan penyelidikan ini diambil melalui pemungutan suara dengan hasil 221-212 di DPR.
Baca Juga:
Superapp China Bikin Hidup Lebih Mudah, Bisakah AS Mengejar?
Sebelumnya, Partai Republik tidak berhasil membuktikan bahwa Presiden Biden mendapatkan keuntungan finansial dari urusan bisnis keluarganya.
Seperti dilaporkan oleh Guardian, pemungutan suara ini dilakukan beberapa jam setelah putra presiden, Hunter Biden, menolak panggilan pengadilan untuk menghadiri sesi wawancara tertutup dengan anggota DPR.
Sebagai gantinya, Hunter Biden menegaskan kesiapannya untuk memberikan kesaksian di depan umum, sebuah tawaran yang ditolak oleh Partai Republik.
Baca Juga:
Donald Trump Langsung Tancap Gas, Ini Dia Perintah Eksekutif Pertama di Hari Pelantikannya
"Saya di sini untuk bersaksi di sidang dengar pendapat, hari ini, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sah dari komite-komite," kata Hunter Biden.
Partai Republik, sambungnya, tidak menginginkan proses terbuka di mana rakyat Amerika dapat melihat taktik mereka, mengekspos penyelidikan mereka yang tidak berdasar, atau mendengar apa yang harus dia katakan.
Hunter Biden kini menghadapi dua dakwaan federal atas tuduhan kepemilikan senjata api dan pajak.