Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyambut baik langkah parlemen dan menegaskan dirinya tidak mendukung pensiun seumur hidup bagi pejabat.
“Saya tidak setuju dengan program pensiun seumur hidup di Timor Leste,” ujarnya kepada wartawan.
Baca Juga:
Ratusan Umat NTT Akan Ikuti Misa Kudus Bersama Paus di Timor Leste
“Akan lebih baik jika dana tersebut dialokasikan untuk sektor-sektor produktif, pendidikan, dan pembangunan pedesaan untuk mengurangi masalah kemiskinan di negara ini,” tambah Ramos-Horta.
Ia mengaku telah menerima draf undang-undang dari parlemen dan tidak melihat ada masalah untuk segera menandatanganinya.
Ramos-Horta juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang memimpin aksi protes karena dianggap telah membawa perubahan positif.
Baca Juga:
Bertemu Mendagin Timor-Leste, Mendag Bahas Peningkatan Kerja Sama Teknis Bidang Perdagangan
Selain mencabut hak pensiun seumur hidup, parlemen juga menyetujui pembatalan pengadaan mobil dinas baru yang sebelumnya tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja 2025.
Langkah ini diambil setelah demonstrasi selama dua hari berturut-turut di Dili berlangsung ricuh, dengan massa melempari polisi menggunakan batu dan aparat membalas dengan gas air mata.
Timor Leste yang terlepas dari Indonesia pada 2002 setelah lebih dari dua dekade berada dalam NKRI masih menghadapi tantangan besar, mulai dari ketimpangan ekonomi, malnutrisi, hingga tingginya pengangguran.