WahanaNews.co | Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, telah kembali ke kantornya di Wina, Austria, setelah kunjungan ke Ukraina.
Ia memberi pernyataan di hadapan wartawan kalau PLTN Zaporozhe atau Zaporizhzhia berada di puncak daftar kekhawatirannya.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Grossi mengungkap harapannya untuk bisa bertemu dengan Rusia untuk membahas langkah ke depan.
Grossi menyebutkan kalau PLTN terbesar di Eropa itu masih di bawah kendali militer Rusia.
“Regulator nuklir Ukraina tidak mengendalikan situasi di sana dan ada sejumlah kegiatan yang perlu dilakukan,” katanya.
Baca Juga:
G7 Serukan Pengurangan Impor Energi dari Rusia untuk Tekan Pendapatan
Kegiatan yang dimaksud adalah baik dari segi inspeksi, keselamatan dan keamanan.
Selain itu, perlu memeriksa kerusakan yang disebabkan selama gempuran di lokasi pada awal Maret.
Grossi telah bertemu Presiden Ukraina pada Selasa lalu.
Menurutnya, ada implikasi politik yang mendalam untuk mendapatkan akses inspeksi di sana karena PLTN itu milik Ukraina, tetapi masih di bawah kendali pasukan Rusia.
Dia juga menyinggung laporan tentang rudal yang terbang di atas reaktor nuklir di PLTN itu.
Grossi menegaskan, integritas fisik fasilitas nuklir tak bisa ditawar dan mutlak harus dilindungi.
Menurut perusahaan listrik Ukraina, Energoatom, PLTN Zaporozhe telah beralih sebatas memproduksi listrik untuk digunakan sendiri setelah mengalami kerusakan pada saluran eksternal.
Peristiwa itu terjadi ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melanjutkan upaya untuk mendapatkan akses bagi para inspekturnya.
Pada penjelasan terbaru pada Kamis, Energoatom merujuk kerusakan pada saluran tegangan tinggi 330 kV di wilayah selatan Ukraina.
Kapasitas bangkitan lalu dipindahkan untuk memastikan pengoperasian sistem tenaga yang berkelanjutan, yang hanya menyediakan kebutuhannya sendiri.
Chernobyl Terkendali
Sementara, Grossi menceritakan misinya ke Chernobyl telah terbukti sukses dalam hal mendapatkan kembali laporan pemantauan jarak jauh.
Dia juga menguraikan hasil tes tingkat radiasi yang menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat radiasi di area “Hutan Merah” di zona eksklusi di mana pasukan Rusia telah menggali benteng selama lima minggu menguasai eks PLTN itu.
Namun dia mengatakan bahwa tingkat paparan di tempat penggalian tersebut telah diuji, dan hasilnya masih tiga kali di bawah tingkat paparan yang direkomendasikan untuk pekerja.
Tetapi, Grossi mengomentari tentang lokasi penggalian di tempat yang kurang lazim, "Ini bukan tempat untuk piknik atau menggali-gali." [gun]