WahanaNews.co | Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaksanakan pertemuan darurat usai situasi panas yang terjadi di semenanjung Korea. PBB mengadakan pertemuan membahas uji coba rudal balistik Korea Utara yang diikuti dengan balasan misil dari Korea Selatan pada Rabu (15/9).
Dikutip dari AFP, sumber diplomatik menyebut pertemuan ini "diminta oleh Prancis dan Estonia." Pertemuan ini digelar secara tertutup dan informal.
Baca Juga:
Kim Jong Un Bakal Blokir dan Tutup Perbatasan Korut-Korsel Secara Permanen
Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah lautan pada Rabu pagi. Rudal ini disebut mampu terbang sejau 1.500 km.
Beberapa jam setelah itu, Korea Selatan langsung melakukan uji coba peluncuran misil balistik dari kapal selam ke arah lautan.
Presiden Korea selatan Moon Jae-in mengatakan terus memantau uji coba misil tersebut.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Uji coba ini membuat negara sekitar seperti Jepang ikut was-was.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan peluncuran rudal balistik ini "keterlaluan". Dia juga mengutuk tindakan Korut tersebut karena mengancam keamanan kawasan.
Amerika Serikat juga ikut mengutuk uji coba rudal Korut tersebut. AS menyebut Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.