WahanaNews.co | Seorang
pasien di Uni Emirat Arab (UEA) segera menjalani operasi transplantasi organ
yang menyelamatkan nyawanya pekan ini, setelah seorang wanita Israel
mendonorkan ginjalnya.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Shani Markowitz Manshar, 39, diperkirakan menjalani operasi
pada Rabu (28/7) untuk mendonorkan salah satu ginjalnya.
Donor dari Manshar akan memberikan kehidupan baru bagi
seorang pasien di Abu Dhabi sebagai bagian dari program donasi organ yang lebih
luas antara Israel dan UEA.
Program ini adalah yang terbaru dalam hubungan antara kedua
pihak yang menormalkan hubungan tahun lalu dalam Kesepakatan Ibrahim, yang
dibuat pemerintahan Presiden AS saat itu Donald Trump.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Juru bicara media global untuk Sheba Medical Center, Steve
Walz, mengatakan program ini diharapkan membuka pintu bagi lebih banyak donasi
organ yang menyelamatkan jiwa di kedua pihak.
"Akan ada lebih
banyak transplantasi organ dan wisata medis seperti ini dalam beberapa bulan ke
depan," ujar dia.
Prosedurnya adalah pertukaran ginjal tiga arah sebagai
bagian dari program donor yang sama antara kedua negara.
Ibu Manshar juga sangat membutuhkan transplantasi ginjal dan
akan dirawat di rumah sakit di Sheba untuk prosedurnya sendiri pekan ini,
sementara seorang pasien di Rambam Health Care Campus di Haifa akan menerima
transplantasi dari donor di UEA.
"Setelah operasi pada
Rabu yang sebagian akan difilmkan, ginjal Manshar akan dipindahkan ke Abu
Dhabi, membuat sejarah sebagai transplantasi organ Israel pertama kepada
penduduk Abu Dhabi," ungkap juru bicara Sheba.
"Kita sekarang dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak
mungkin berkat Kesepakatan Ibraham, dan membantu warga di Teluk adalah
prioritas utama kami," papar Walz.
Pada 20 Juni, delegasi dari Rumah Sakit Sheba tiba di UEA
untuk kerjasama lebih lanjut di bidang medis.
Sheba menandatangani MOU dengan Otoritas Kesehatan Abu Dhabi
dan Otoritas Kesehatan Dubai, dan pariwisata medis termasuk di antara prioritas
yang disepakati.
Sejak penandatanganan Kesepakatan Ibrahim pada 15 September,
berbagai kesepakatan telah ditandatangani di bidang kesehatan, penerbangan,
pariwisata, ketahanan pangan, pertanian, dan pertahanan.
Awal bulan ini UEA secara resmi membuka kedutaan besar
(kedubes) pertama negara-negara Teluk di Tel Aviv dalam upacara pengibaran
bendera yang oleh Presiden Israel Isaac Herzog disebut sebagai, "Tonggak
penting dalam perjalanan kita menuju masa depan, kemakmuran, perdamaian dan
keamanan untuk Timur Tengah."
Bulan lalu Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid juga
meresmikan kedutaan besarnya di UEA selama perjalanan dua hari ke negara itu. [qnt]