Ardiel mengatakan, bertentangan dengan disinformasi yang tersebar, pasukan penjaga perdamaian tidak mengambil foto dan tidak berada di properti pribadi. Ia menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian sedang dalam perjalanan bertemu dengan anggota tentara Lebanon untuk mengadakan patroli rutin.
“UNIFIL mengutuk serangan terhadap pria dan wanita yang melayani tujuan perdamaian, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum Lebanon dan internasional,” kata Ardiel.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Ardiel menambahkan bahwa UNIFIL juga mengutuk mereka yang memanipulasi penduduk lokal untuk memenuhi tujuan mereka.
Pasukan sementara PBB ini awalnya dibuat untuk mengawasi penarikan pasukan Israel setelah invasi pada 1978.
Misi tersebut diperluas di Lebanon di bawah gencatan senjata yang ditengahi PBB setelah perang selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada 2006.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Insiden serupa dengan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan akhir tahun lalu telah dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Lebanon.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.