WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia menyerukan perlindungan yang lebih kuat bagi para pekerja kemanusiaan.
Pesan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 yang digelar secara global.
Baca Juga:
Gara-Gara Ikut Demo Pro-Palestina, AS Cabut Visa Presiden Kolombia
Tahun ini, tema #ActForHumanity atau #BeraksiUntukKemanusiaan menekankan pentingnya penegakan hukum humaniter internasional sekaligus mengingatkan dunia pada risiko besar yang dihadapi pekerja kemanusiaan di lapangan.
“Pekerja kemanusiaan adalah garis hidup terakhir bagi lebih dari 300 juta orang [di seluruh dunia] yang terjebak dalam konflik atau bencana. Namun, pendanaan untuk garis hidup ini kian menipis. Dan mereka yang menyalurkan bantuan kemanusiaan semakin sering menjadi sasaran serangan,” ujar Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam pernyataannya, Selasa (19/8/2025).
Ia menegaskan, “Hukum internasional sangat jelas: pekerja kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi. Mereka tidak boleh dijadikan target serangan.”
Baca Juga:
Pidato 'Keras' Petro di PBB Guncang Dunia, Serang Trump dan Serukan Intervensi Gaza
Catatan PBB menunjukkan, tahun 2023 menjadi periode paling kelam dengan 420 pekerja kemanusiaan tewas, meningkat tajam 169 persen dibandingkan 2022.
Hingga 17 Agustus 2025, korban jiwa tercatat mencapai 844 orang.
Kepala OCHA di Indonesia, Thandie Mwape, mengingatkan, “Normalisasi kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan tidak dapat diterima dan mengancam fondasi dari kerja kemanusiaan itu sendiri, yang bertujuan menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Di Hari Kemanusiaan Sedunia ini, kami mengenang mereka yang telah membayar harga tertinggi demi kemanusiaan.
Kami juga mengapresiasi Indonesia sebagai tempat yang aman serta atas perannya dalam membela hak asasi manusia di tingkat global.”
Konflik di Gaza sejak Oktober 2023 tercatat sebagai lokasi paling mematikan dengan lebih dari 250 pekerja kemanusiaan terbunuh.
Situasi di Sudan juga terus menambah daftar korban.
Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 diwarnai kampanye digital global melalui tagar #ActForHumanity, termasuk peluncuran film pendek yang menuntut akuntabilitas pihak berkonflik maupun pemimpin dunia.
Di Indonesia, PBB bersama berbagai organisasi kemanusiaan juga akan mengadakan “Humanitarian Night” di Pos Bloc Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Acara ini menghadirkan pameran, talk show, musik, dan pertunjukan budaya.
“Di dunia di mana prinsip-prinsip kemanusiaan semakin terancam, semangat gotong royong Indonesia memberi harapan. Kemitraan antara pemerintah dan masyarakat sipil adalah jawaban lokal kita terhadap seruan global untuk #ActForHumanity,” kata Perwakilan UNFPA di Indonesia, Hassan Mohtashami.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]