Jumlah pengungsi internal di Gaza diperkirakan mencapai 1,4 juta jiwa, dengan hampir 580.000 orang berlindung di 150 tempat penampungan darurat yang ditunjuk oleh UNRWA.
Para aktivis kemanusiaan memperingatkan tentang kepadatan berlebih, mengingat rata-rata jumlah individu di setiap tempat penampungan telah melampaui 2,5 kali lipat dari kapasitasnya, kata OCHA.
Baca Juga:
WHO: Rokok Lebih Mematikan Dibanding Kombinasi AIDS dan Malaria
Keadaan di banyak rumah sakit masih sangat memprihatinkan akibat kurangnya pasokan listrik, obat-obatan, perlengkapan, dan tenaga ahli.
Rumah Sakit Shifa di Gaza City, yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, saat ini merawat sekitar 5.000 pasien, jauh melebihi kapasitasnya yang hanya 700 pasien. Jumlah ini ditambah dengan sekitar 45.000 pengungsi internal yang mencari perlindungan di dalam dan sekitar rumah sakit itu, kata OCHA.
Hingga Kamis (19/10), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendokumentasikan 62 serangan terhadap sektor layanan kesehatan, yang berdampak terhadap 29 fasilitas kesehatan dan 23 ambulans.
Baca Juga:
Dukung PT Bio Farma Raih Sertifikat WHO, PLN Suplai Listrik Hingga 27 Ribu kVA
Tujuh rumah sakit, yang semuanya berada di Gaza City dan Gaza utara, terpaksa ditutup karena mengalami kerusakan, krisis listrik dan pasokan, serta perintah evakuasi, kata OCHA.
Selama 14 hari berturut-turut, Gaza masih mengalami pemadaman listrik total, kata OCHA.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.