Langkah Saied membekukan wewenang
eksekutif tampaknya mendapat dukungan luas di Tunisia.
Negara itu selama bertahun-tahun
mengalami salah urus, korupsi, kelumpuhan politik dan stagnasi ekonomi.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Kondisi itu diperberat dengan dengan
adanya lonjakan kasus Covid-19 tahun ini.
Amerika Serikat pada Jumat (30/7/2021) mengirimkan 1 juta dosis vaksin Moderna ke Tunisia melalui program
COVAX, kata kedutaan besar AS di Tunisia.
Saied, pada
Jumat (30/7/2021), memindahkan waktu pemberlakuan jam malam Covid-19 dari pukul 19 ke
pukul 22.
Baca Juga:
Oposisi Boikot Pemilu Tunisia, Hanya 9 Persen Pemilih Berikan Suara
Meski mengalami krisis politik, belum
ada tanda-tanda kerusuhan terjadi di Tunisia sejak aksi protes di luar parlemen
pada Senin (26/7/2021).
Washington telah menjadi pendukung
vokal demokrasi Tunisia sejak revolusi.
"Kami mendesak Presiden Saied
untuk memberi peta jalan yang jelas dan segera mencabut aturan darurat, serta
menghentikan pembekuan parlemen," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Jalina
Porter, pada Jumat (30/7/2021). [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.